Pernah Dengar Madu Hutan? Apa bedanya Dengan Madu Jenis Lain dan Ketahui Manfaatnya

wordpress

Manfaat madu hutan tidak kalah dari madu jenis lain. Ini berkat sejumlah nutrisi di dalamnya yang punya efek antioksidan, antiradang, bahkan antibakteri. Tidak heran bila banyak orang yang mengonsumsi madu hutan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, seperti flu dan batuk.

Madu hutan adalah madu yang dipanen dari sarang lebah liar yang ada di hutan, bukan hasil dari budidaya ataupun ternak. Di Indonesia, ada banyak jenis madu hutan, mulai dari dari madu hutan Sumbawa, sampai madu hitam Timor yang berasal dari hutan di wilayah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sama halnya dengan madu lain, madu hutan juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium, zinc, asam amino, dan antioksidan.

Manfaat Madu Hutan untuk Kesehatan

Madu hutan yang dihasilkan setiap daerah memiliki tekstur dan warna yang berbeda. Pasalnya, sumber nektar bunga yang dihisap oleh lebah liar penghasil madu dapat berbeda. Ada yang berasal dari bunga, ada pula yang berasal dari buah-buahan.

Oleh karena itu, adanya sedikit perbedaan nutrisi mungkin saja terjadi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena madu hutan yang berasal dari daerah mana pun akan sama-sama bermanfaat bagi kesehatan.

Jika dikonsumsi secara rutin, berikut ini adalah berbagai manfaat madu hutan yang bisa diperoleh:

  • Meningkatkan imunitas tubuh

Konsumsi madu hutan bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh. Manfaat madu hutan ini diperoleh berkat kandungan fitonutrien yang ada di dalamnya. Selain fitonutrien, madu hutan juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur.

Artinya, mengonsumsi madu hutan secara rutin akan membantu sistem imun tetap sehat sehingga lebih kuat dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Dengan begitu, Anda menjadi tidak mudah sakit.

  • Mempercepat penyembuhkan luka

Mengoleskan madu hutan pada luka bakar ringan dapat mempercepat penyembuhan luka. Ini karena sifat antibakteri yang ada dalam madu hutan efektif dalam membunuh bakteri yang umumnya ditemukan pada luka, seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Tak hanya itu, pH madu hutan yang rendah, yaitu 3,2–4,5 bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan bakteri serta meningkatkan sirkulasi oksigen. Hasilnya, luka akan menjadi lebih cepat sembuh.

Namun, perlu Anda catat, tidak semua jenis luka bakar bisa diatasi dengan madu hutan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berkosultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengoleskan atau membalut luka dengan madu hutan.

  • Meredakan batuk dan sakit tenggorokan

Minum secangkir teh atau air hangat yang dicampurkan dengan madu hutan dan air perasan lemon dapat meredakan sakit tenggorokan. Bahkan, keluhan batuk yang biasa menyertai sakit tenggorokan juga dapat teratasi.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2 sendok teh madu sebelum tidur bisa mengurangi batuk dan meningkatkan kualitas tidur pada anak yang mengalami infeksi pernapasan.

Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa efektivitas madu dalam menekan batuk tidak kalah dari obat batuk yang mengandung dekstrometorfan. Jadi, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan madu hutan sebagai obat alami untuk mengatasi batuk ataupun sakit tenggorokan.

  • Memelihara kesehatan pencernaan

Meski perlu untuk diteliti lebih lanjut, madu hutan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare. Bahkan, peluang madu untuk dijadikan sebagai obat untuk mengatasi infeksi bakteri Helicobacter pylori (Hpylori) yang menjadi penyebab dari tukak lambung juga ada.

Manfaat ini dapat diperoleh karena madu hutan mengandung preboitik. Prebiotik dibutuhkan untuk meningkatkan bakteri baik di dalam usus yang berperan dalam memelihara kesehatan pencernaan dan kesehatan tubuh.

  • Menjaga kesehatan otak

Konsumsi madu hutan dapat membantu menjaga kesehatan otak. Manfaat madu hutan ini dapat diperoleh berkat kandungan polifenol yang bisa meminimalkan terjadinya peradangan di hippocampus, yaitu bagian otak yang berfungsi mengelola memori.

Selain polifenol, sifat antioksidan dan antiradang yang dimiliki madu hutan juga bermanfaat dalam memelihara kesehatan otak.

  • Memelihara kesehatan tulang

Senyawa antioksidan dan antiradang yang ada di dalam madu hutan bermanfaat bagi kesehatan tulang. Terlebih, madu hutan juga mengandung mineral yang berperan untuk menyokong tulang yang sehat dan kuat, seperti kalsium, kalium, dan fosfor.

Kalsium dan fosfor diperlukan untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat. Sementara itu, kalium dalam madu hutan bermanfaat dalam mencegah terbuangnya kalsium melalui urine. Dengan demikian, konsumsi madu hutan bermanfaat dalam memelihara kesehatan tulang.

  • Meminimalkan risiko terkena penyakit kronis

ering terpapar radikal bebas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis. Nah, risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker, bisa dikurangi dengan mengonsumsi madu hutan secara rutin.

Hal ini karena senyawa antioksidan dalam madu hutan, yaitu flavonoid dan asam fenolik, bermanfaat dalam menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel di tubuh.

Madu hutan memang bermanfaat. Akan tetapi, jangan coba-coba untuk memberikan madu kepada bayi berusia di bawah 1 tahun karena berpotensi menyebabkan keracunan makanan, yang dikenal sebagai botulisme.

Selain itu, penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Alasannya, madu hutan juga memuat kandungan gula yang jika dikonsumsi secara berlebih bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

Bagi yang memiliki kondisi tertentu, ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsuminya secara rutin. Tujuannya untuk mengetahui takaran yang tepat sehingga manfaat madu hutan bisa diperoleh secara maksimal.