Kacang bogor mungkin belum sepopuler jenis kacang lainnya. Namun, kandungan nutrisi dan manfaat kacang ini tidak kalah dengan jenis kacang lainnya. Simak penjelasan lengkap mengenai kandungan dan manfaat kacang bogor di dalam artikel ini.
Meski bernama kacang bogor, sebenarnya kacang ini tidak berasal dari kota Bogor. Kacang bogor (Vigna subterranea (L.) Verdc) atau disebut juga Bambara groundnut adalah hasil pertanian yang berasal dari Afrika dan telah menyebar hingga ke Indonesia.
Nama kacang bogor diberikan karena makanan ini banyak dijajakan dan dibudidayakan di Bogor. Pada umumnya, kacang bogor diolah dengan cara direbus.
Kandungan Nutrisi Kacang Bogor
Di dalam 100 gram kacang bogor rebus terdapat sekitar 160 kalori dan beragam nutrisi penting, seperti:
- 61,2 gram air
- 7,7 gram protein
- 2,8 gram lemak
- 27,1 gram karbohidrat
- 2 gram serat
- 56 mg kalsium
- 134 mg fosfor
- 1,4 mg zat besi
- 0,1 mg thiamin (Vitamin B1)
Kacang bogor juga mengandung aneka nutrisi lainnya, seperti kalium, magnesium, zinc, tembaga, beta karoten, riboflavin (vitamin B2), niacin (vitamin B3), dan asam amino esensial.
Manfaat Kacang Bogor untuk Tubuh
Karena memiliki kandungan nutrisi yang beragam, Anda dapat menjadikan kacang bogor sebagai pilihan camilan sehat. Berikut adalah manfaat kacang bogor yang bisa Anda dapatkan ketika mengonsumsi penganan ini:
Membantu menjaga berat badan
Kacang bogor dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menurunkan atau menjaga berat badan. Kandungan protein dan serat tak larut di dalamnya dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga porsi makan Anda lebih terkendali.
Kalori yang terkandung di dalam kacang bogor memang tidak sedikit, tetapi mengonsumsi kacang bogor dalam jumlah wajar tidak akan membuat Anda gemuk. Hal ini karena kalori atau lemak yang terkandung pada kacang bogor tidak terserap seluruhnya oleh tubuh.
Menurunkan risiko diabetes
Kacang bogor termasuk ke dalam makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah. Ini berarti kacang bogor tidak berpotensi menimbulkan lonjakan kadar gula darah.
Menurut penelitian, kandungan magnesium dalam kacang bogor bermanfaat dalam mengurangi lonjakan insulin. Sementara itu, kandungan serat pada kacang bogor diketahui bisa memperlambat penyerapan gula.
Dengan demikian, kacang bogor bisa dijadikan sebagai salah satu makanan untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes.
Menjaga kesehatan jantung
Jenis lemak yang terkandung di dalam kacang bogor adalah lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung. Lemak tak jenuh berperan dalam menurunkan risiko terserang penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Tidak hanya itu, kandungan flavonoid pada kacang bogor juga bisa mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan risiko terjadinya iskemia yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Mendukung berbagai fungsi tubuh
Kandungan asam amino lisin dan leusin di dalam kacang bogor menunjang berbagai fungsi tubuh. Lisin berperan dalam produksi hormon dan energi serta fungsi kekebalan tubuh.
Sementara itu, leusin berperan dalam produksi hormon pertumbuhan, menumbuhkan dan memperbaiki jaringan otot, menyembuhkan luka, serta mengatur kadar gula darah.
Mengurangi risiko kanker
Mengonsumsi kacang bogor secara teratur juga dinilai dapat mengurangi risiko terkena kanker. Hal ini berkat kandungan antioksidan tanin di dalam kacang bogor yang bersifat antikanker.
Penelitian menunjukkan bahwa tanin bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, ovarium, paru-paru, hati, dan prostat.
Setelah Anda telah mengetahui nutrisi dan manfaat kacang bogor, tak ada salahnya Anda mengonsumsi kacang ini untuk mencukupi asupan mineral dan vitamin harian Anda.
Meski kacang umumnya sehat dan aman dikonsumsi, ada sebagian orang yang memiliki alergi kacang. Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi setelah makan kacang atau produk olahannya, sebaiknya Anda lebih waspada jika ingin mengonsumsi kacang bogor. Bila perlu, berkonsultasilah dahulu dengan dokter.