Obat kumur digunakan untuk melengkapi rutinitas membersihkan gigi dan mulut. Meski dapat memberikan banyak manfaat, obat kumur tidak boleh digunakan sembarangan, sebab bisa menimbulkan efek samping bila penggunaannya tidak tepat.
Obat kumur adalah cairan antiseptik yang dikenal dengan manfaatnya untuk menghilangkan bau mulut. Cairan ini bekerja dengan cara membunuh bakteri hingga ke area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
- Selain mengurangi bau mulut, obat kumur juga memiliki beragam manfaat lain, tergantung bahan yang terkandung di dalamnya. Contohnya, obat kumur dengan kandungan fluoride dapat mencegah gigi berlubang dan mengobati sariawan.
Manfaat Obat Kumur
Ada beberapa manfaat obat kumur dalam menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut, yaitu:
- Menghilangkan bau mulut
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat obat kumur yang paling terkenal adalah mengatasi bau nafas tidak sedap. Ini karena obat kumur mengandung bahan aktif antimikroba, seperti cetylpyridinium chloride dan chlorhexidine, yang mampu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
Tak hanya itu, beberapa produk obat kumur juga mengandung bahan alami, seperti kayu manis, peppermint, atau tea tree, yang bisa membuat napas lebih segar.
- Mengurangi plak gigi
Plak gigi merupakan lapisan lengket pada permukaan gigi yang terbentuk dari campuran bakteri dan sisa makanan di dalam mulut. Jika tidak dibersihkan, plak akan menumpuk menjadi karang gigi dan menyebabkan radang serta perdarahan pada gusi.
Kandungan antimikroba di dalam obat kumur tak hanya bermanfaat untuk mengurangi bau mulut saja, melainkan juga dapat mengurangi plak gigi dengan cara menghambat laju pertumbuhan bakteri dan mengurangi kemampuan bakteri untuk melekat pada permukaan gigi.
- Mencegah karies dan gigi berlubang
Karies adalah kerusakan gigi yang ditandai dengan munculnya noda kuning kecokelatan atau noda hitam pada permukaan gigi. Jika dibiarkan, karies gigi akan semakin dalam dan berkembang menjadi gigi berlubang .
Untuk mencegah pembentukan karies dan gigi berlubang, Anda bisa menggunakan obat kumur dengan kandungan bahan aktif fluoride yang mampu memperkuat permukaan gigi dan melindungi gigi dari kerusakan.
- Mengatasi peradangan di dalam mulut
Manfaat obat kumur selanjutnya adalah mengatasi peradangan yang terjadi di dalam mulut seperti sariawan dan radang gusi (gingivitis).
Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang membuktikan bahwa obat kumur dengan kandungan povidone-iodine ataupun ekstrak daun mimba dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab peradangan di dalam mulut sekaligus meringankan gejala yang menyertai peradangan tersebut.
Efek Samping Obat Kumur
Meski menawarkan banyak manfaat, obat kumur bisa menyebabkan efek samping pada kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat kumur:
- Membuat mulut menjadi kering
Sebagian besar produk obat kumur yang beredar di pasaran mengandung alkohol yang berfungsi sebagai antiseptik untuk menghilangkan bakteri pada gigi dan rongga mulut.
Namun, pada sebagian orang, terutama penderita xerostomia atau mulut kering, obat kumur dengan kandungan alkohol yang tinggi justru bisa memperparah kondisi yang mereka alami.
Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami xerostomia lebih disarankan menggunakan obat kumur bebas alkohol. Jika memungkinkan, pilih juga obat kumur dengan kandungan fluoride, karena kondisi mulut kering dapat meningkatkan risiko terjadinya karies dan gigi berlubang.
- Memperparah peradangan di dalam mulut
Anda sebaiknya tidak menggunakan obat kumur dengan kandungan alkohol saat mengalami peradangan di dalam mulut, seperti sariawan.
Meski berperan sebagai antiseptik, penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol justru bisa menyebabkan iritasi pada luka sariawan dan membuatnya semakin terasa nyeri.
- Menimbulkan reaksi alergi
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, beberapa jenis bahan yang terkandung di dalam obat kumur, seperti fluoride dan chlorhexidine bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti rasa gatal dan sensasi terbakar di dalam mulut, pembengkakan pada gusi atau lidah, hingga sesak napas.
Tak hanya itu, obat kumur yang tidak sengaja tertelan dalam jumlah banyak juga bisa menyebabkan munculnya gejala keracunan, seperti mual, sakit perut, sesak napas, detak jantung meningkat, dan kejang.
Oleh karena itu, sebaiknya obat kumur tidak diberikan kepada anak-anak, terutama anak yang berusia di bawah 6 tahun. Ini karena anak belum mampu berkumur dengan baik, sehingga obat kumur bsia tidak sengaja tertelan dan membuatnya keracunan.
Obat kumur memang dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Meski demikian, obat kumur tidak dapat menggantikan pentingnya menggosok gigi dua kali sehari yang merupakan cara utama untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat kumur, seperti munculnya rasa gatal, sensasi terbakar, dan pembengkakan di dalam mulut, segera kunjungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.