Manfaat daun katuk paling populer adalah sebagai pelancar ASI tradisional. Berkat manfaatnya tersebut, tak sedikit ibu menyusui yang kerap mengonsumsi daun ini. Padahal, selain melancarkan produksi ASI, masih banyak manfaat daun katuk lainnya bagi kesehatan.
Daun katuk (Sauropus androgynous) dapat dikenali dari daunnya yang berbentuk kecil dan berwarna hijau gelap, disertai corak keperakan di bagian tengahnya.
Oleh masyarakat Indonesia, daun katuk biasa diolah menjadi campuran bahan masakan atau dikonsumsi langsung sebagai lalap. Daun katuk juga dapat dikonsumsi sebagai teh herbal dan suplemen.
Kandungan Nutrisi Daun Katuk
Katuk merupakan tanaman dengan kandungan nutrisi yang cukup bervariasi. Di dalam 100 gram daun katuk, terkandung sekitar 35 kalori dan beragam nutrisi, seperti:
- 5–7 gram protein
- 1 gram lemak
- 1,8–2 gram serat
- 250 miligram vitamin C
- 190 miligram folat
- 1 miligram zinc
- 45 miligram kalium
- 120 miligram magnesium
- 170 miligram kalsium
- 2,7 miligram zat besi
Daun katuk juga banyak mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, dan beragam antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin.
Manfaat Daun Katuk bagi Kesehatan
Berkat kandungan nutrisi, antioksidan, dan berbagai zat di dalamnya, daun katuk memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu:
1. Menurunkan kadar gula darah
Beberapa riset menunjukkan bahwa salah satu manfaat daun katuk adalah menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil. Dengan demikian, daun katuk baik dikonsumsi untuk melindungi tubuh dari risiko diabetes.
2. Mencegah obesitas
Obesitas adalah masalah kesehatan ketika penderitanya memiliki berat badan berlebih, akibat penumpukan jaringan lemak di dalam tubuh.
Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak daun katuk dipercaya dapat mengurangi pembentukan jaringan lemak, sehingga baik untuk mencegah obesitas. Sayangnya, manfaat daun katuk ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
3. Menyembuhkan luka
Ekstrak daun katuk mengandung antioksidan serta efek antiradang dan antibakteri. Berkat efek tersebut, ekstrak daun katuk diyakini dapat mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan luka.
4. Mengatasi peradangan
Daun katuk mengandung zat antiradang yang dapat mengurangi peradangan. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera dan akan membaik dengan sendirinya.
Meski demikian, peradangan terkadang bisa terjadi dalam waktu lama. Seiring waktu, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan kanker.
5. Meningkatkan produksi ASI
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Sebuah penelitian menyatakan bahwa daun katuk terbukti dapat meningkatkan jumlah kedua hormon tersebut di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.
Namun, daun katuk bukanlah satu-satunya cara untuk memperbanyak ASI. Untuk melancarkan produksi ASI, ibu menyusui perlu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air putih, mencukupi waktu istirahat, serta mengurangi stres.
6. Meningkatkan daya tahan tubuh
Daun katuk mengandung banyak vitamin C, vitamin A, dan antioksidan yang baik untuk memperkuat daya tahan tubuh. Tak hanya itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa ekstrak daun katuk memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Daun katuk memang menyimpan beragam manfaat yang baik untuk kesehatan. Akan tetapi, efektivitas dan tingkat keamanan daun katuk sebagai suplemen atau obat hingga saat ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Jika Anda memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Terlebih, bila Anda hendak menggunakan daun katuk sebagai pengobatan herbal atau dalam bentuk suplemen.