5 Jenis Pewarna Makanan Alami dan Cara Membuatnya

wordpress

Pewarna makanan alami diketahui lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewarna makanan buatan. Tak hanya aman, jenis pewarna dari bahan alami ini juga dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, karena beragam kandungan nutrisi di dalamnya.

Ada dua jenis pewarna yang kerap digunakan untuk makanan atau minuman, yaitu pewarna makanan buatan dan pewarna makanan alami. Pewarna makanan sintetis atau buatan terbuat dari senyawa kimia yang digunakan secara berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti reaksi alergi dan kanker.

Sementara itu, pewarna makanan alami berasal dari bahan-bahan alami, misalnya ekstrak sayuran, buah, atau tanaman. Berdasarkan riset, pewarna makanan alami dapat memberikan warna yang lebih baik dari pewarna buatan dan mampu menambahkan cita rasa pada makanan.

Berbagai Sumber Pewarna Makanan Alami

Tak hanya aman diikonsumsi, penggunaan pewarna makanan alami juga dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia karena memiliki efek antiradang, antikanker, antidiabetes, dan antikolesterol.

Berikut ini adalah bebeberapa sumber pewarna makanan alami yang bisa Anda gunakan:

1. Antosianin

Antosianin adalah sumber pewarna alami yang terdapat di bagian bunga, buah, atau daun suatu tanaman, misalnya bunga rosella, bunga telang, dan ubi. Ketika digunakan, antosianin bisa memberikan warna merah, biru, hingga ungu pada makanan.

Tidak hanya memberi warna, antosianin juga berkhasiat untuk melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas, seperti kerusakan sel dan kanker.

2. Betasianin

Selain antosianin, Anda bisa mendapatkan warna merah dan ungu pada makanan dari betasianin. Senyawa ini bisa Anda gunakan untuk menambahkan warna pada es krim, selai, puding, minuman, hingga yoghurt. Betasianin banyak terkandung pada buah naga dan buah bit.

3. Karotenoid

Sumber pewarna makanan alami lainnya adalah karotenoid yang terdiri atas astaxanthin, lutein, dan likopen. Zat pigmen ini bisa memberikan warna merah, kuning, dan jingga, serta diketahui tinggi kandungan antioksidan dan vitamin A. Anda bisa mendapatkan karotenoid dari tomat dan wortel.

4. Klorofil

Klorofil adalah sumber pewarna hijau alami yang terdapat pada tumbuhan, misalnya sayuran atau dedaunan. Berkat antioksidannya yang tinggi, klorofil juga memiliki efek antiradang dan antikanker. Untuk memanfaatkan klorofil sebagai pewarna makanan alami, Anda bisa menggunakan daun pandan dan daun suji.

5. Oleoresin

Jenis oleoresin yang sering digunakan sebagai pewarna makanan alami adalah oleoresin kunyit. Sesuai namanya, oleoresin kunyit dapat Anda temukan di dalam kunyit. Senyawa ini bisa digunakan untuk menghasilkan warna kuning pada makanan, seperti pada nasi kuning.

Cara Membuat Pewarna Makanan Alami

Pewarna alami dari bahan makanan cukup mudah Anda peroleh. Bahkan, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Pilih jenis buah, daun, atau sayur sesuai jenis warna yang Anda inginkan
  • Ambil ekstraknya dengan merebusnya atau menghaluskannya dengan blender
  • Ekstrak pewarna makanan alami siap digunakan

Penting diketahui bahwa penggunaan pewarna makanan alami bisa saja tidak menghasilkan warna setajam pewarna sintetis. Jadi, jika menginginkan makanan dengan warna yang pekat, Anda perlu menggunakan bahan pewarna alami dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengingat adanya dampak buruk pewarna makanan buatan bagi kesehatan, sebaiknya Anda menghindari konsumsi makanan yang menggunakan bahan pewarna tersebut. Jika kondisi mengharuskan Anda memakai pewarna sintesis, pastikan produk tersebut aman dan sudah terdaftar di BPOM.

Bila Anda ingin mengetahui lebih jauh seputar pewarna makanan alami, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Dengan begitu, Anda bisa lebih cermat dalam memilih makanan yang sehat dan tentunya aman dikonsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *