Jakarta –
Sebuah percobaan yang dilakukan laboratorium Eurofins, Singapura menunjukkan bahwa bakteri, jamur, ragi, ditemukan dalam jumlah banyak saat masker dipakai dalam waktu yang lama. Eksperimen ini menegaskan pentingnya mengganti masker secara berkala.
Dalam percobaan tersebut, masker yang digunakan adalah masker sekali pakai dan masker yang bisa dipakai lagi. Masker tersebut digunakan dalam waktu 6 dan 12 jam untuk menjadi perbandingan.
“Mengingat kita dikelilingi oleh mikroba di lingkungan, bahkan di dalam sistem pencernaan kita (mulut dan usus), tidak jarang ditemukan mikroba pada masker,” kata Profesor William Chen, Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Teknologi Nanyang, kepada Strait Times.
Meski demikian, ternyata masih ada lho orang yang masih malas untuk mengganti maskernya. Seperti Laras (23) seorang karyawan swasta di kawasan Kemang menyebutkan jika dirinya mengganti masker setelah 3 hari.
“Gue jorok kalo pake masker, biasanya 3 hari. Soalnya gue pake tu masker cuman buat ke otw kantor – pulang. Karena gue punya ruangan sendiri di kantor. Nah, beda cerita kalau lagi pergi-pergi misal ke mal. Itu baru pake maskernya 1 hari 1 masker,” beber Laras kepada detikcom, Kamis (20/5/2021).
Berbeda dengan Vena (24). Ia Vena akan mengganti maskernya sesuai dengan masker yang digunakannya.
“Tergantung jenis masker yang gue pakai sih, kalau masker bedah tiap 7 jam ganti setelah itu buang. Kalau masker N95 bisa dipake 2 harian,” jelas Vena.
Sementara itu, Ardi (29) malah memilih untuk mengganti maskernya 2 kali sehari. Sebab ia meyakini kalau masker yang digunakan dalam waktu lama juga tidak baik.
“Ganti 2 kali sehari, soalnya kadang dari pagi ke siang itu baju jigong haha makanya diganti. Nggak juga sih, emang karena mikirnya harus diganti aja,” pungkas Ardi.
Kalau kamu, ganti masker tiap berapa jam sekali? Share di komentar ya.