9 Tanaman Obat yang Cocok Ditanam di Rumah

wordpress

Berbicara tentang bercocok tanam, ternyata ada banyak jenis tanaman yang bisa ditanam di depan rumah. Tidak hanya tanaman hias, daun, atau pohon yang buah maupun daunnya bisa digunakan untuk bumbu dapur saja, tapi juga tanaman obat yang bagus untuk kesehatan.

Selain untuk kesehatan, tanaman obat ini juga dapat memperindah pekarangan rumah Anda. Berikut beberapa rekomendasi tanaman obat yang dapat dijadikan alternatif.

1. Lidah Buaya

Lidah buaya, tanaman obat ini terkenal akan sejuta manfaat dan tergolong mudah menanamnya. Di halaman ataupun di dalam pot, asalkan terekspos sinar matahari, lidah buaya cepat tumbuh besar. Petik satu batang lidah buaya lalu kupas kulitnya, oleskan bagian dagingnya pada kulit kepala untuk menjaga kesehatan rambut ataupun pada luka di kulit bagian luar.

Mengkonsumsi jus lidah buaya juga dapat menetralisir sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imun tubuh. Bahan yang dibutuhkan hanya daging lidah buaya dan air jeruk (bisa diganti dengan anggur atau buah asam lain). Setelah itu aduk 2 sendok jus lidah buaya tersebut ke dalam segelas air matang, minuman sehat siap dikonsumsi. Aloe vera juga bisa mengobati penyakit serangan jantung, diabetes, serta radang tenggorokan.

2. Kumis Kucing

Tanaman obat cantik ini sudah tak asing lagi akan kegunaannya sebagai obat di Indonesia. Kumis kucing bermanfaat untuk melancarkan saluran kemih bagi penderita penyakit batu ginjal. Tanaman herbal  ini juga berkhasiat untuk mengobati rematik, asam urat, batuk, diabetes, dan hipertensi. Selain jahe, Anda juga bisa meminum air kumis kucing untuk menyembuhkan masuk angin. Untuk meredakan sakit pinggang, rebus 7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dengan segelas air.

3. Keji Beling

Pada daun dan akar keji beling terkandung banyak zat penting. Manfaat tanaman ini bisa digunakan sebagai obat batu ginjal, diare, menurunkan kolestrol, liver, maag, dan mengobati kencing manis. Salah satu keuntungan mengetahui tanaman obat berikut khasiatnya dapat memudahkan Anda menggunakan metode penyembuhan herbal yang alami, tanpa efek samping. Rebus 30 helai daunnya dengan 2 gelas air untuk pengobatan batu ginjal.

4. Jeruk Nipis

Buah dengan kandungan vitamin C dan antioksidan tinggi ini membantu menurunkan demam, memperlancar pencernaan, serta mengontrol tekanan gula darah bagi penderita diabetes. Selain itu tentunya jeruk nipis dikenal membantu proses detoksifikasi, mencerahkan kulit, serta membantu mencegah penuaan dini.

Konsumsi vitamin C yang cukup tak hanya meningkatkan sistem imun, tapi juga membantu menjaga kolagen yang merupakan protein penting untuk rambut dan kulit. Tuang ke dalam gelas irisan tipis jeruk nipis dan air panas, diamkan sebentar dan minum sampai habis. Segelas air jeruk nipis hangat sebelum tidur bisa menjadi kebiasaan baik yang patut dicoba.

5. Kunyit

Percantik halaman rumah Anda dengan menanam turmeric atau kunyit yang kaya antioksidan dan antiflamasi. Selain berguna sebagai rempah masakan, akar atau bubuk kunyit dengan senyawa kurkumin (menjadikan warna kuning) berkhasiat mengobati diare, anemia, sakit tenggorokan, sampai bengkak.

Parut beberapa potong kunyit, tambahkan segelas air, sesendok madu (atau gula merah), dan jeruk nipis untuk menambah rasa. Minum jus ini setiap pagi, 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Kunyit juga berfungsi menurunkan tekanan darah, menurunkan panas demam, meringankan rasa sakit haid, menyembuhkan alergi kulit, mengobati asma, dan mencegah kanker.

6. Bunga Kenop

Tanaman asal Amerika dan Asia ini juga dikenal sebagai bunga kancing, adas-adasan, ataupun kembang puter yang bermanfaat sebagai tanaman hias sekaligus obat herbal. Pemeliharaannya pun tergolong cukup mudah yakni dengan penyiraman, sensor kelembaban tanah, serta pemupukan secara regular. Bunga antibatuk dan antiasma yang memilik bentuk unik ini berkhasiat mengobati radang mata, sakit kepala, demam, disentri, serta menambah nafsu makan. Bunga atau seluruh bagian tanaman dapat digunakan dalam kondisi segar atau kering. Rebus 10 kuntum bunga bersama jahe, lalu minum air rebusannya sebanyak tiga kali sehari secara rutin untuk menyembuhkan asma atau sesak napas.

7. Daun Encok

Daun Encok seperti namanya digunakan untuk mengobati rematik, nyeri sendi, nyeri pinggang, sakit kepala,  sampai kanker darah. Untuk sakit rematik, cuci bersih daun encok yang segar dan tumbuk sampai halus. Tambahkan air hangat dan aduk sampai seperti bubur. Kemudian Anda bisa menggunakan ramuan ini untuk melumasi atau menggosok bagian tubuh yang nyeri atau sakit hingga 2 kali sehari.

8. Sage

Salvia officinalis cocok untuk Anda yang tinggal di apartemen ataupun yang tidak memiliki halaman rumah. Sebab tanaman Sage harus diganti setiap tiga tahun sekali sehingga lebih baik ditanam dalam pot. Sage semakin lama daunnya akan semakin kecil dan menjadi kayu sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi. Tak hanya sebagai bumbu masakan dan teh, tanaman untuk ramuan tradisional di Eropa dan Cina ini berguna menyembuhkan sariawan, melancarkan pencernaan, meningkatkan kesuburan, serta sebagai antibiotik dan diuretik. Tanaman beraroma unik  juga sering dimanfaatkan untuk perawatan rambut. Bilas rambut dengan air rebusan daun sage dan rosemary untuk mendapatkan rambut tebal, harum, dan bersinar.

9. Sambiloto

Sambiloto yang juga memiliki julukan “King of Bitter” karena rasa pahitnya merupakan tanaman obat-obatan herbal tradisional yang bermanfaat untuk menurunkan gula darah, tekanan darah serta kontraksi usus, melindungi kerusakan hati dan jantung, dan mengatasi diare. Tanaman yang banyak ditemui di Indonesia ini pun mudah tumbuh di semua jenis tanah. Rebus sampai mendidih 10-15 helai daunnya dan minum secara rutin untuk mengobati penyakit tifus.